Thursday, July 26

Happynomics Vs Economics



Fuuh fuuh *ngusir debu hehe.. Salamualeekuum, udah dua bulan blog ini ga disentuh, bahkan dilirikpun engga.. Maaf yaa, saya mengerjakan saudara tuamu (skripsi).. Yaa, tulisan kali ini saya ngebahas tentang "Happynomics Vs Economics"

Biasanya ini dirasain freshgraduate yg pastinya punya impian kerja di perusahaan2 besaar dgn gaji yg besar (btw congratz yaa buat tmn2 yg udah lulus, doakan saya cepat menyusul. marii aminkan bersama, aammiinn). Ketika udah apply dan dipanggil interview salah satu pertanyaan yg muncul "expected sallary yg anda inginkan berapa?"

Tentunya sebagai freshgraduate apalagi dari universitas ternama mengharapkan patokan gaji yg tinggi (betul ga?jawab aja iya biar cepet)

Yaa, itu tergantung dari kemampuan masing2 perusahaan yg tentunya berbeda mau approve expected sallary dari kita atau nego (biasanya siih nego,ingat experience kita jg mempengaruhi). Tapi namanya perusahaan juga mementingkan efesiensi bagi perusahaan, worth it ga kalau lo di gaji sekian rupiah..

Naah, kadang perusahaan menilai expected gaji kita terlalu tinggi, dan menego gaji kita untuk diturunin (mungkin ga sesuai expected kita) dan kita menimbangkan ambil pekerjaan ini atau ga? Baru disinilah mulai muncul "Happynomics vs economics"

Sebenarnya apa sih yang diharapkan dari pekerjaan? Gaji? kepuasan batin atau kepuasan lainnya? Dan sebenarnya apasih "happynomics factors" dan "economics factors" ituu?  

Ada yg beranggapan "happynomics" itu ga memilih-milih pekerjaan, gaji bukanlah nomor satu tapi pekerjaan itu harus ngebuatnya happy karena ada nilai ekonomisnya. Kalo ngerjainnya sepenuh hati maka hasilnya akan bagus dan gajipun mengikuti.

Ada juga yang namanya "Economics" gaji adalah segala-galanya apapun pekerjaannya entah dia suka atau ga, sesuai passion dia atau ga, karena mementingkan faktor-faktor ekonomi yg harus dipenuhi, yang penting dia memiliki gaji yang besar maka kepuasannya akan terpenuhi.

Naah, dua faktor inilah yang harus diperhitungkan ketika memilih pekerjaan nanti, lebih berat ke "happynomics atau economics"..

Ada satu kalimat yg bisa dijadikan prisnsip "Do what you love and love what you do", dengan begitu kita selalu merasa bahagia dan mengappreciate apa yang telah kita kerjakan, dan nantinya orang lain akan menghargai apa yang kita kerjakan karena dikerjakan dengan sepenuh hati, hasilnya akan bagus dan gajipun mengikuti.

Dan jangan lupa untuk selalu bersyukur..