Friday, January 20

Consumer Behaviour in Christmas Day, xoxoxoxo ;D

 
Budaya mempunyai pengaruh yang kuat terhadap segala perilaku konsumen. Para individu diajarkan untuk mengikuti kepercayaan, nilai-nilai, dan kebiasaan masyarakat mereka dan menghindari perilaku yang dinilai “tidak dapat diterima” atau dianggap tabu. Di samping membagi berdasarkan berbagai faktor budaya, para pemasar juga membagi keseluruhan masyarakat menjadi berbagai subkelompok yang lebih kecil (subbudaya) yang terdiri dari orang-orang yang mempunyai kesamaan asal etnis, kebiasaan, dan cara berperilaku. Semua subbudaya ini memberikan peluang pemasaran yang penting kepada para ahli strategi pemasaran.
Para anggota subbudaya tertentu mempunyai kepercayaan, nilai-nilai, dan kebiasaan yang membedakan mereka dari anggota lain dalam masyarakat yang sama. Di samping itu, mereka mengikuti sebagian besar kepercayaan, nila-nilai, dan pola perilaku budaya yang dominan dalam masyarakat yang lebih besar. Karena itu, definisi dari subbudaya adalah kelompok budaya berbeda yang ada sebagai segmen yang dapat dikenali dalam masyarakat tertentu yang lebih luas dan lebih kompleks.
Profil budaya masyarakat atau bangsa tertentu merupakan gabungan dua unsur yang berbeda: (1) kepercayaan, nilai-nilai, dan kebiasaan unik yang dianut oleh para anggota subbudaya tertentu; dan (2) tema budaya yang pokok atau inti yang dipakai bersama-sama oleh sebagian besar penduduk, tanpa memandang keanggotaan subbudaya tertentu.
          Hal inipun terjadi di Indonesia, sebagai negeri yang kaya akan keanekaragaman subbudaya seperti suku, etnis, agama, adat istiadat dan bahasa, masyarakat indonesia memiliki beragam perayaan hari besar tersendiri. Seperti perayaan lebaran bagi umat muslim dan perayaan natal dan tahun baru bagi umat kristiani. Perayaan ini merupakan suatu momentum dan peluang yang besar bagi para pemasar dalam memasarkan produknya. Dimana dalam setiap perayaan terdapat semangat kebersamaan dalam merayakan hari besar tersebut (lebaran dan natal). Setiap keluarga, teman saudara berkumpul dan jalan bersama untuk menikmati suasana perayaan hari besar (lebaran dan natal).
          Menjelang Hari Raya Natal, pada bulan desember, pusat perbelanjaan pun berdandan semenarik mungkin dengan mengambil berbagai ikon natal. Sinterklas, hiasan salju dan kereta rusa menjadi keharusan untuk dipajang di tempat strategis. Hal ini dilakukan oleh pemasar pusat perbelanjaan untuk meningkatkan kunjungan konsumen pada pusat perbelanjaan tersebut dengan memanfaatkan kebiasaan moment perayaan natal yang identik dengan semangat berbagi dan kebersamaan. Selain itu Diskon-diskon bertebaran pada pusat perbelanjaan menarik minat konsumen untuk melakukan transaksi pembelian barang dalam pusat perbelanjaan.
Suasana natal tersebut amat terasa di Salah satu pusat perbelanjaan  di Jakarta Barat (Sebut aja singkatannya MTA yaa,kalo lengkap nanti disangka iklan :). Terlebih telah dihadirkannya dekorasi Natal menarik dan spektakular, dengan mengambil tema “Christmas in The Land of Sweets” yang mulai diselenggarakan pada tanggal 9 Desember 2011 – 01 Januari 2012 di Center Atrium MTA. 
Sesuai dengan temanya, Christmas in The Land of Sweets, pengunjung MTA dimanjakan dengan dekorasi penuh elemen warna-warni menarik layaknya ’dunia’ kembang gula & permen. Nuansa Natal yang hangat dan penuh warna akan langsung terasa ketika memasuki lobi utama. Tak hanya itu, pengunjung akan disambut oleh Tentara Kayu Raksasa (Giant Nutcracker Toy Soldier) setinggi 2 meter, yang dipasang disudut tangga menuju Center Atrium.
Untuk di Center Atrium, dihadirkan Kotak Musik Raksasa dengan Pohon Natal (Giant Jewellery Music Box with Christmas Tree) setinggi 4 meter yang akan menjadi pusat perhatian dalam tema Natal kali ini. Kotak musik ini sendiri merupakan kotak musik raksasa yang menceritakan kisah Natal klasik terkenal yaitu The Nutrcracker in The Land of Sweets, lengkap karakter tiga dimensi dan musik yang akan mengalun setiap saat.

Suasana Perayaan Natal "Christmas in The Land of Sweets"

Menyesuaikan dengan temanya, pada Natal kali ini Mal Taman Anggrek juga mempersembahkan pertunjukkan Ballet Nutcracker in The Land of Sweets, yang dibawakan oleh Marlupi Dance Academy. Pertunjukkan ini dapat disaksikan di panggung utama dengan latar belakang Istana Permen Candy Castle.
Pada kesempatan ini tokoh-tokoh utama yang ditampilkan baik di Kotak musik Natal dan pertunjukan Ballet Nutcracker in the Land of Sweets adalah: Clara, Nutcracker Soldier dan Sugar Plum Fairy. Tarian-tarian yang menarik dan penuh warna: Arabian Coffee, Chinese Tea, Madame Bonbonniere, Russian, Spanish dan tarian legenda Waltz od the Flower dan diakhiri dengan tarian tunggal oleh Sugar Plum Fairy dan Grand Pas de Deux (tarian berpasangan) dengan Prince Cavalier.
Selain menyajikan dekorasi natal yang indah, MTA juga menyelenggarakan acara Natal lainnya yang dapat diikuti oleh pengunjung seperti Jingle Bell Rocks Choir Competition, Kids Costume Competition, Kids Christmas Dance Competition, Flash Mob Christmas Choir, Little Santa Carols. Sehingga para pengunjung Mal Taman Anggrek pun ikut terlibat, merasakan perayaan natal dan menciptakan experience tersendiri bagi pengunjung mal taman anggrek.
Untuk segment anak-anak, MTA juga akan mengadakan beragam aktivitas seperti menarik seperti menonton film bersama, workshop membuat kartu & hiasan Natal, dan workshop menghias kue.
Tentunya Natal tidak akan lengkap tanpa rumah Santa. MTA juga menyediakan Santa ’Cup’ House Photo Corner, yang unik menyerupai cangkir, dihias dengan warna warna klasik khas Natal seperti coklat, putih, merah, hijau dihias dengan elemen gula-gula yang cantik, dibuka untuk seluruh pengunjung yang ingin berfoto bersama Santa Claus. Selain itu 20% dari Hasil penjualan foto bersama Santa ini akan disumbangkan untuk beasiswa dalam program CSR MTA Peduli Post-it® To Donate. Kegiatan ini menunjukkan semangat natal untuk berbagi yang dilakukan oleh MTA.


 
Dengan diselenggarakannya acara “Christmas in The Land of Sweets” ditambah dengan dekorasi yang begitu apik dan berciri khaskan natal, perayaan natal di MTA begitu terasa. Hal ini disemarakkan pula oleh gerai-gerai outlet yang berada dalam mall taman anggrek untuk memeriahkan dan memanfaatkan momen perayaan natal dengan menyelenggarakan Chirstmas Sale, Big Sale akhir Tahun, Midnite Sale ataupun menggunakan ornamen-ornamen yang berkaitan dengan perayaan natal didalam outletnya. Seperti yang dilakukan oleh gerai fashion “GAUDI” yang menyelenggarakan Chirstmas Sale sampai dengan 50% untuk setiap produk fashion yang dijual. Moment ini tentu saja dimanfaatkan oleh para konsumennya, seperti yang saya tanyakan kepada salah satu pengunjung gerai fashion GAUDI bernama Vidya yang mengatakan, "Harganya murah untuk ukuran barang bermerek, modelnya juga bagus. Jadi tidak mengecewakan untuk perayaan natal”. Vidya mengaku semakin bersemangat saat memilih barang, karena di sekitarnya penuh hiasan natal yang ceria dan menarik. "Pernak-perniknya lucu jadi makin semangat belanjanya", jelasnya.
Hal senada dilakukan oleh gerai makanan Jepang “SUSHI GROOVE” dan “PEPPER LUNCH” yang mengharuskan para pegawainya menggunakan topi sinterklas dan memasang ornamen natal pada setiap dindingnya.


Hal ini menunjukkan bahwa ornament dan moment consumer behavior untuk merayakan natal ini menimbulkan experience dan gairah berbelanja tersendiri terhadap para pengunjung Mall Taman Anggrek sehingga para pengunjung tertarik untuk mengunjungi dan melakukan transaksi pembelian dalam outlet tersebut dan secara otomatis para pemasar berhasil meningkatkan penjualan dengan memanfaatkan atmosfir (suasana) dari moment perayaan hari besar umat kristiani ini.
                                                                                            
Daftar Pustaka
Schiffman, Leon G. dan Leslie Lazar Kanuk. 2004. Consumer Behavior, Eigth Edition. Prentice: Hall International, Inc.

 

Thursday, January 19

Need’s and Want’s Dalam kehidupan


         Need’s merupakan suatu kebutuhan secara alami baik jasmani maupun rohani yang diperlukan manusia. Menurut Mashlow ada beberapa tingkatan kebutuhan, yaitu physiological needs (Kebutuhan udara,makan,dll), Safety Needs (Keamanan, stabilitas), Love/Belonging (mencintai dan dicintai), Esteem Needs (Perhargaan) dan tingkatan teratas Self-Actualization (Kebutuhan Aktualisasi diri). 
         Sedangkan Want’s merupakan keinginan dari suatu individu dalam memenuhi hasrat baik secara jasmani maupun rohani.Konsep ini merupakan konsep dasar dan mutlak dalam Ilmu marketing.

maslow's hierarchy of needs
Kedua konsep Need’s and Want’s tersebut kadangkala tidak berlaku dalam kehidupan. Inilah yang saya rasakan, ketika individu telah memenuhi kebutuhannya secara otomatis individu tersebut berusaha menggapai keinginannya (intinya manusia tidak pernah puas). Akan tetapi Tuhan mempunyai jalan tersendiri bagi setiap hambaNya, ketika saya menginginkan sesuatu (misal memperoleh pekerjaan atau tujuan lain yang saya inginkan), maka saya meminta agar keiinginan itu terkabulkan. Akan tetapi semua butuh proses dan disinilah saya merasakan keagungan Tuhan, Tuhan memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan, sehingga hambanya dapat mensyukuri apa yang telah diberikan. Memang akan terjadi penyesalan ketika keinginan tersebut tidah terwujudkan, akan tetapi percayalah bahwa Tuhan selalu memberikan yang terbaik bagi Hambanya dan disetiap keputusan tersebut terdapat hikmah yang dapat diambil. DREAM, FIGHT, DOA, IKHLAS, BISMILLAH..

Wednesday, January 4

Brand Activation Pocari Sweat (Saya+Pocari Sweat)


Waktu pertengahan Desember 2011 lalu, ga sengaja gue ikut acara ExplorION di Plaza Semanggi (Niatnya si mau jemput cewe gw yang ikut acara itu) tapi ada satu hal yang menarik disana, yaitu acara Explorion nya sendiri,ada yang tau apa itu Explorion? ada yang identik dengan kata itu, yaa ION (maksudnya Explore your Ion kalii yaa), kegiatan ini merupakan acara yang diselenggarakan oleh minuman pengganti ION tubuh asal jepang, Pocari Sweat (dengan taglinenya SAYA+POCARISWEAT).

Kali ini pocarisweat menyelenggarakan brand activation kembali setelah berhasil dengan integrated social media game pertamanya, Ionopolis, kali ini Pocari Sweat kembali dengan inovasi kreatif terbarunya yaitu Explorion, Indonesia’s First Online Quest Game.
Naah dalam game Explorion ini, bermula dari cerita Aelke seorang anak perempuan yang memiliki sepeda special pemberian ayahnya. Sepeda tersebut selalu menemani Aelke kemanapun Aelke pergi dan sampai Aelke remaja. Ketika sedang bermain dengan teman-temannya, Aelke tidak sadar sepedanya hilang dicuri orang. Aelke bertekad untuk menemukan sepeda specialnya. Dipermainan ini para pemain diajak berpetualang selama 8 minggu untuk menjelajah ke lebih dari 30 negara di 5 benua untuk membantu Aelke mencari dan mengumpulkan 9 komponen sepedanya yang hilang. 

                                    (saya+Aelke)
Para pemain dapat mengumpulkan menemukan koponen-komponen sepeda Aelke yang hilang dan menambah jumlah poin mereka dengan menyelesaikan main quest dan side quest. Semakin lengkap komponen yang dikumpulkan dan semakin banyak poin yang diraih, semakin besar pula kesempatan para pemain untuk memenangkan grand prize berupa liburan ke Jepang.

Pada akhirnya para finalis Explorion yang berada didunia maya dipertemukan dikota Jakarta, menjelajah kota Jakarta yang bermula dari tempat yang namanya diambil dari seorang pangeran bernama pangeran wiraguna...kira-kira dimana ya? Yaaa, tempat yang sering dikunjungi pada saat liburan sekolah..RAGUNAN! setelah itu para peserta diberikan clue untuk menuju tempat yang memiliki bangunan tua dikota Jakarta,tepatnya KOTA TUA lalu berlanjut ke Stadion Gelora Bung Karno dan berakhir di Skydining Plaza Semanggi. Dalam setiap tempat itu para peserta diharuskan untuk menemukan clue dan part sepeda Aelke.
             (akhirnya ketemu jg sepeda Aelke :) )
Dalam acara Explorion ini dapat dilihat bagaimana Brand Pocari sweat berusaha untuk mengedukasi masyarakat melalui game yang kreatif dan menyenangkan agar masyarakat tidak takut beraktivitas dan bekeringat, selama asupan cairan dan ion tubuh dapat dijaga dengan baik (gara-gara ikut acara ini gw jadi tau maksudnya,hehe). 

           untuk selengkapnya,ini cerita dari Aelke :)

Monday, January 2

I'm Being Different Today :)



Ini hari kedua di tahun 2012,ternyata nulis di blog itu bikin nagih,sampai gw sempet-sempetin nulis ditengah UAS..haaah,UAS,yaa UAS diawal tahun, dimulai dengan UAS mata kuliah MAGIC (sesuai dengan singkatannya benar-benar MAGIC: Manajemen Strategic). Ada satu hal yang menarik hari itu, gatau datang darimana rasanya pengen banget tampil beda di awal tahun (mungkin aneh bagi beberapa orang), pengen melakukan sesuatu hal yang beda tapi bermanfat. pengen ngerubah wajah ga bisa, potong rambut ga sempet..dan akhirnya saya memutuskan untuk menggunakan IKET. ada yang tau IKET itu apa? ini dia yang namanya IKET.

yaa IKET merupakan identitas Kasundaan terbuat dari kain yang dilipat dan di ikat dikepala (pantas namanya IKET,karena dalam bahasa sunda IKET artinya mengikat). Biasanya IKET digunakan untuk melengkapi baju PANGSI (baju hitam seperti baju untuk silat).

Kembali ke cerita awal yaa. Lalu pada hari itu gw memutuskan untuk memakai IKET  kekampus dan hasilnya adalah, gw menjadi perhatian orang-orang!(apa gw yg kepedean yaa,hehe) pas masuk perpustakaan UI, langsung diliatin satpam (mungkin tu satpam langsung siap siaga dengan pentungannya karena kedatangan jawara silat). Tanpa memperdulikan tu satpam  gw langsung masuk aja, cengar-cengir dikitlah supaya ga keliatan sangar. Seperti biasanya gw titip tas di Locker, habis itu langsung masuk Lift, dan di liftpun terjadi hal yang sama! (oh god, kenapa semua orang pada ngeliatin gw kayak orang aneh??ini budaya mas Bro!) 


Ketika waktu masuk kelaspun terjadi hal yang sama, anak-anak sekelas langsung pada ngeliatin (lagi pada adem ayem ngerjain soal MAGIC,karena gw masuknya telat) dan langsung pada ketawaa..ya tuhaaann.. gw langsung PD aja laah masuk kelas,daripada gw ga ngerjain soal..Cengar-cengir sedikit dulu lah (takutnya dikira sombong,dan senyum itu ibadah). Temen temen gw pada heran kenapa tiba2 gw menggunakan IKET itu kekampus, gw Jawab aja gw mau gaya,mau ngelestariin budaya gw juga sebagai orang sunda (yaaa,tapi ga segitunya juga kalii).

                                (with my friend Putra and Tonggo)

Sebetulnya alasan utama gw pakai IKET kekampus, membuat miris gw sendiri. Suatu hari gw pernah liat Bule dikampus UI,dia pake BENDO. Gw liat dia PD banget ngegunain tu BENDO , dan orang-orang disekitarnyapun biasa-biasa aja (mungkin wajar kali yaa Bule lagi mempelajari budaya kita dan suka sama budaya kita), laahh gw, pake IKET kekampus udah langsung diliatin (mungkin ada yang mikir: ngapain si nih orang nyari sensasi banget, jawara silat mane ni bang?) hayooo ngaku,hihih gw cengar-cengir aja,akhirnya gw ngerasain jadi orang aneh itu gmn,sekalian tes mental juga,hehe.. tapi di sisi lain lo ngerasa miris juga ga sii? Orang luar aja suka,cinta dan mau ngelestariin budaya sendiri..laah kita kemana sebagai orang yang punya kebudayaan itu,mau kebudayaan kita diambil bangsa lain lagii? giliran diambil baru berkoar-koar..naah,jangan sampai itu terjadi lagi.


Jangan sampai kita menjadi orang asing dengan budaya kita sendiri, dan jangan menjadi orang asing di negeri sendiri. itu sih alasan gw pakai IKET kekampus pas hari itu, gw gamau aja cirikhas daerah asal gw hilang begitu aja, dan alasan berikutnya gw mau ilangin pardigma IKET yang masih identik dengan pakaian Jawara silat bahkan aksesoris dukun.. 


Gw yakin dalam beberapa tahun kedepan IKET ini akan menjadi trend FASHION nasional. karena setelah gw tanya mbah google ternyata di beberapa daerah Indonesia, juga memiliki aksesoris yang sama seperti IKET ini, kayak di Bali namanya UDENG (kalo ga salah ya namanya) dan ini bisa dijadikan industri kreatif sendiri bahkan bisa dijadikan sebgai Trend Fashion dunia (Karena ga ada yg memiliki aksesoris ini selain bangsa kita).

Oleh karena itu Mas bro,Mba Sis, jangan pernah malu yaa memadukan budaya kita dengan moderenisasi yang ada, supaya kita tetep punya jati diri dari masing masing daerah. okeh okeh..oiya untuk tips menggunakan IKET nanti gw share di Postingan berikutnya yaa, see yaa.